" Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan. Jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan. Tapi lihatlah keadaan sekitarmu dengan penuh kesadaran" - Welcome to My Blog! Enjoy with it, guys!!

Jumat, 10 Agustus 2012

Suara Hati yang menggema

Pernahkah kalian merasakan rasanya tertekan? Beban? Depresi? Lelah? Letih? Lesu? Lemas? Lunglai? dan lain-lain? Pernahkah kalian merasa ingin berontak namun tak bisa karena berada dibawah tekanan?

Itu gambaran singkat tentang keadaanku sekarang. Dibebani tugas yang nggak sedikit dan dengan deadline yang relatif pendek. Belum lagi ditambah dengan kondisi tubuh yang mulai melemah karena dipaksa bekerja untuk memaksimalkan aktifitas itu. Sehingga dengan mudahnya penyakit-penyakit menguasai diriku. Dengan keadaan yang memburuk tiap harinya, sudah pasti pekerjaan yang diberikan tidak akan terselesaikan tepat waktu. Dan kalau pekerjaan tak terselesaikan maka siap atau tidak siap kita harus menerima semua teguran atau sanksi yang akan divonis pada kita. Dan sudah pasti, baik fisik maupun batin, akan mengalami depresi tingkat dewa.

Jika sudah seperti ini, apa aku masih bisa menjadi aku yang biasanya? Aku yang ramah, ceria, dan tak pernah terbesit kesedihan di wajahku tiap harinya? TIDAK. Aku tak bisa lagi menjadi diriku sendiri. Dengan beban tugas yang terus membayangi, senyumku perlahan menghilang. Aku yang ceria dan penuh senyum, berubah menjadi aku yang muram dan tertekan. Aku rasa ia tidak akan mendengarnya, karna yang ia tau itu memang tugasku dan sudah seharusnya aku mendapatkannya. Tapi, tidakkah dia pikir, bahwa seluruh manusia dimuka bumi ini diciptakan dengan kemampuannya yang berbeda-beda satu sama lainnya? Tidakkah dia pikir bahwa semuanya butuh proses? Tidakkah dia pikir, bahwa semua manusia membutuhkan udara bebas dalam hidupnya? Tidakkah dia pikir bahwa dia telah mengubah aku menjadi aku yang lain?!

Ingin rasanya berontak dan lari sejauh mungkin dari lubang hitam ini. Namun, kekuasaan mematahkan segala usahaku. Apa pun yang aku lakukan, semuanya hanya akan berujung pada tindakan yang sia-sia. Ia menganggap dirinya 'saudara' namun yang ia perilakunya bukanlah 'saudara'yang seharusnya saling berbagi dan mengasihi. Yang mereka lakukan adalah bagai tuan yang memperbudak rakyatnya.Semua dipaksa bekerja, tanpa tau isi hati para rakyatnya yang terdalam. Mungkin, suara hati ini hanya akan menjadi suara yang menggema di dalam relung hati dan tidak akan pernah sampai ke tujuannya. Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar